Kuliah Tamu Kewirausahaan
Sukses karena kepepet
Pada
tanggal 8 desember 2018 diadakan kuliah
tamu kewirausahaan pada program studi Agribisnis yang bertempat di lab. Shof skill
Universitas Trunojoyo Madura. Pada kuliah tamu kewirausahaan ini dihadiri beberapa
tamu yaitu Mbak Yulia, Mbak Ratna, Mbak Mega dan Mas Sofyan. Mereka adalah
lulusan dari Universitas Trunojoyo Madura program studi Agribisnis.
Mbak
Yulia adalah pengusaha dalam bisnis makanan ternak burung lovebird sukses yang
berasal dari Nganjuk. Sebelum sukses dalam bisnis makanan burung lovebird mbak
Yulia bersama sang suami pernah merintis berbagai usaha seperti pisang keju, es
coklat, mainan dan banyak lagi, tetapi usaha itu gagal dijalankan dan tidak
berkembang dan akhirnya tercetus ide untuk memproduksi makanan ternak burung lovebird.
Pada awalnya tercetus ide untuk membuat makanan ternak burung lovebird adalah
dari hobi sang suami yang senang memelihara burung lovebird dan beliau
kebingungan untuk mencari makanan burung ternaknya dan harus import dari luar
negri dengan harga 80-100 ribu. Ada makanan burung dari dalam negeri tetapi
kualitasnya kurang bagus untuk harganya sekitar 60-70 ribu. Selain itu
tercetusnya ide untuk memproduksi makanan ternak burung lovebird karena kepepet
ekonomi. Untuk memproduksi makanan ternak burung lovebird dalam 1 bulan mereka bisa
memproduksi 10 ton makanan ternak burung lovebird.
Bu
Ratna adalah pengusaha minuman (Nyoklat clasik) yang berasal dari Nganjuk. Beliau
pada saat masih duduk dibangku kuliah juga pernah membuka usaha kecil-kecilan. Pada
saat lulus beliau pernah bekerja di salah satu bank, tetapi beliau risent
karena menurutnya dia tidak cocok kerja dibank, setelah keluar dari bank beliau
mengangur dan membuka usaha karena kepepet keadaan dan akhirnya membuka usaha
minuman (Nyoklat clasik), sebelumnya mbak Ratna juga pernah membuka usaha
pisang keju.
Mas
Sofyan adalah pengusaha minimarket sudah sejak duduk dibangku kuliah,
sebelumnya minimarket yang beliau punya hanya memiliki barang yang dijual hanya
sedikit kemudian keuntungan dari hasil dagangnya dia kembalikan ke
minimarketnya untuk membeli barang yang lebih banyak lagi, dan tidak pernah
memakai keuntungannya untuk dirinya sendiri. Dan sekarang minimarket mas sofyan
adalah minimarekt yang menjual barang komplit barang kebutuhan sehari-hari. Mas
sofyan menyebut minimarketnya adalah sebuah mol meskipun kecil tetapi
barang-barang yang dijual lengkap seperti yang ada di mol. Sebelumnya mas
Sofyan pernah membuka kedai kopi di daerah pertigaan kampus Universitas
Trunojoyo Madura pada saat masih duduk dibangku kuliah, bersama teman-temannya
kedai kopi itu diberi nama Biru Daun. Bukan hanya mas Shofyan yang menjadi
pengusaha sukses sang istri juga bisa dikatakan sebagai pengusaha sukses dengan
membuka usaha jual beli baju bekas.
Mbak
Mega adalah pengusaha bakery yang sukses, beliau awalnya tidak bisa memasak
tetapi dengan kegigihannya dan niat untuk menjadi wirausaha dan akhirnya beliau
bisa membuka usaha bakery. Mbak Mega juga membuka usaha ini karena kepepet
karena ekonomi. Pada 1 bulanan ini beliau meluncurkan makanan terbaru yaitu
pizza. Pada awalnya mbak mega membuat pizza dan memostingnya disosial media
tetapi tidak untuk dijual dan akhirnya mendapatkan respon positif dari
masyarakat dan banyak yang memesan akhirnya mbak Mega membuat pizza dan menjualnya,
bahkan sekarang mbak Mega sudah mempunyai reseller, mbak Mega dalam satu hari
bisa membuat kurang lebih 150 pizza. Mbak Mega meyakini bahwa rizki yang mbak Mega
dapat karena beliau tidak perna meninggalkan sholat dhuha jadi selalu ada rizki
yang dikirimkan Allah untuknya.
Ilmu yang dapat kita petik atau dapat kita ambil dari kuliah tamu kewirausahaan ini adalah kalau kita ingin berwirausaha kita
harus mempunyai niat, berani susah, tidak punya malu untuk memasarkan produk,
dan yang paling penting tambah sholat fardu kita dengan sholat sunah dhuha untuk
meminta riski yang halal dan barokah pada Allah.
Mbak Widi berani..?
BalasHapusInsyaAllah saya berani bu😁
Hapus